Wednesday, June 22, 2005

 

Sunaryo, Rektor UPI 2005-2010

BANDUNG-Di luar dugaan, Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. akhirnya terpilih menjadi rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk lima tahun ke depan. Dengan demikian, Pembantu Rektor II UPI ini menjadi rektor pertama UPI setelah berubah status menjadi perguruan tinggi badan hukum milik negara (BHMN). Sunaryo terpilih dalam sidang Majelis Wali Amanat (MWA) UPI di Jakarta, kemarin.

Dalam sidang yang berlangsung pukul 14:00-17:45 tersebut, Sunaryo berhasil mengungguli raihan suara dari Pembantu Rektor I UPI Prof. Dr. Said Hamid Hasan, M.Pd. Sunaryo berhasil mengumpulkan 14 suara dan Hamid 11 suara. Calon lainnya, Dr. Amung Ma'mun tidak berhasil merebut satu suara pun.

Sidang yang dipimpin Ketua MWA Abdul Gani tersebut diikuti 18 anggota MWA dari unsur Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Senat Akademik (SA), dan masyarakat. Sidang yang berlangsung di kantor Mendiknas di Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta ini tidak diikuti dua orang anggota MWA dari unsur masyarakat.

Dua anggota MWA yang tidak hadir adalah tokoh Jawa Barat H. Mashudi dan bankir yang kini menjadi tersangka korupsi Bank Mandiri M. Sholeh Tasripan. Menurut Humas UPI Riswendi, Mashudi tidak bisa menghadiri sidang karena alasan sakit. Sementara tidak ketidakhadiran Tasripan, Ruswendi mengaku kurang mengetahui.

Saat dihubungi melalui telepon selulernya, nomor milik Sunaryo ternyata tidak aktif. Hingga tadi malam, pihak keluarga juga mengaku belum dapat berkomunikasi secara langsung dengan Sunaryo. Kepada Radar istri rektor terpilih Hj. Euis Sunaryo mengaku baru mendapat kabar dari sejumlah kolega suaminya di Jakarta dan Bandung.

Dengan nada sumringah, Euis mengaku telah menerima beberapa ucapan selamat. Mereka yang menyampaikan ucapan selamat diantaranya adalah Prof. Rully Natawijaya. Menurut Euis, Rully merupakan salah satu dosen Sunaryo saat mengambil studi di Program Pasca Sarjana. Selain Rully, Direktur Kampus Daerah Sumedang, Cibiru, dan Tasik merupakan gelombang pertama yang menyampaikan selamat melalui Euis.

Beberapa saat setelah rektor UPI terpilih, Radar juga sempat menerima beberapa pesan singkat berisi ucapan selamat. "Allahu Akbar, Alhamdulillah, Pak Naryo unggul. 14 Pak Naryo, 11 Pak Hamid," demikian salah satu pesan singkat yang diterima Radar.

Sunaryo yang sebelum berangkat ke Jakarta sempat meminta doa kepada Euis dan mertua tersebut diprakirakan baru tiba di kediamannya larut malam tadi. Euis dan keluarga juga belum berencana memberikan sambutan khusus menyambut kedatangan Pak Rektor baru ini.

Sebagaimana telah diberitakan Radar sebelumnya,
sebelum menjadi Pembantu Rektor II, Sunaryo mengawali karier akademiknya dengan dipercayanya mengemban jabatan Sekretaris Jurusan BP FIP IKIP Bandung. Berikutnya, ia menjadi Ketua Program Studi BP FIP IKIP Bandung sebelum akhirnya menjadi Pembantu Dekan I FIP IKIP Bandung.

Guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) ini dilahirkan di Ciamis, Jawa Barat, 21 Maret 1950. Pendidikan dasar dan menengah (SDN, SMPN, SPGN) diselesaikan di Ciamis, 1957-1969. Pendidikan sarjana diselesaikan di IKIP Bandung, tahun 1976. Di tempat yang sama, Sunaryo menyelesaikan pendidikan magister dan doctoral, masing-masing pada 1983 dan 1988.

Selain pendidikan formal, Sunaryo juga aktif mengikuti kursus dan pelatihan, antara lain: (1) Penataran P4 Tipe A di Bandung, 1980; (2) Pengembangan Kurikulum PGSD di Huston dan Ohio, USA, 1994-1995; (3) Penataran Manggala Nasional di Bogor, 1996.

Selain menekuni karier akademik, Sunaryo juga aktif dalam sejumlah organisasi diantaranya (1) Ketua Umum PB ABKIN di Bandung, 2001-sekarang; (2) Ketua III ISPI di Jakarta, 2004-2009; (3) Ketua Komite Sekolah SMAN 4 Bandung, 2002-2005; (4) Litbang Dewan Pendidikan di Bandung, 2003-2005; (5) Ketua Umum ISSE di Bandung, 2002-sekarang.

Sepanjang kariernya, Sunaryo berhasil mendapat tanda jasa dan penghargaan, antara lain: (1) Piagam Dosen Teladan dai IKIP Bandung, 1987; (2) Satya Lencana Dwidya Sista dari Menhankam/Pangab, 1990; (3) Karya Bhakti Satya 20 Tahun dan 30 Tahun dari IKIP Bandung/UPI, 1995 dan 2003; (4) Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun dan 30 Tahun dari Presiden RI, 1998 dan 2004.(njp)

[Sebelumnya naskah ini dimuat di Harian Pagi Radar Bandung, harian lokal milik Jawa Pos Grup, pada 21 Juni 2005]

DISCLAIMER

Hak cipta dari isi, berita dan materi di situs ini adalah milik dari sumber yang bersangkutan.
Saya sama sekali tidak berniat untuk melakukan pembajakan dari sumber manapun.
Jika ada yang berkeberatan dengan pemuatan isi, berita ataupun artikel yang ada di web saya, silakan anda hubugi saya dan saya tidak akan keberatan untuk menurunkan isi materi tersebut.
Comments: Post a Comment

<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?