Wednesday, October 19, 2005

 

UPI Siap Kembangkan Pendidikan Inklusif

*Luluskan 14 Magister Pendidikan Khusus


JL SETIABUDHI-Masalah pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus rupanya cukup mendapat tempat di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Disiplin ilmu tersebut tidak hanya ditekuni pada jenjang sarjana. Melainkan, UPI berani membuka jenjang pascasarjana (S-2). Kemarin, lembaga pendidikan tinggi yang tetap mengusung kependidikan ini meluluskan 14 magister di bidang pendidikan khusus tersebut.

Program hasil kerjasama antara UPI dengan Kerajaan Norwegia ini ini sedianya meluluskan 15 orang. Namun, satu orang di antaranya masih belum menyelesaikan studinya. Menurut Rektor UPI Prof Dr Sunaryo Kartadinata MPd, 14 lulusan tersebut telah digembleng secara matang untuk menjadi ahli di bidang pendidikan untuk anak berkemampuan khusus. Sebelumnya, disiplin ilmu tersebut dikenal dengan pendidikan luar biasa (PLB).

“Di Indonesia terdapat sekitar 4-5 persen anak yang memiliki kemampuan khusus. Tentu, penanganan mereka berbeda dengan anak normal. Karena itu, perlu mendapatkan pendekatan khusus. Dengan begitu, diperlukan pula kesiapan guru untuk mengajar pada kelas-kelas inklusif. Kelas yang memperhitungkan kemampuan semua anak, termasuk anak tidak normal di dalamnya,” jelas Sunaryo.

Guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan ini mengungkapkan rencana universitas yang dipimpinnya untuk menyiapkan fasilitas pendukung anak-anak berkemampuan khusus di kampus UPI. Rencana ini seiring dengan rencana besar-besaran pembangunan fisik kampus UPI. Sunaryo berharap UPI mampu menjadi pelopor bagi kemudahan akses bagi anak-anak luar biasa.

Lebih dari itu, UPI juga berencana membangun laboratorium pendidikan khusus yang akan ditempatkan di UPP Cibiru. Secara kurikulum, Sunaryo mengaku tengah mennggodok dimasukkannya ortopedagogi dalam kelompok mata kuliah dasar kependidikan (MKDK). Artinya, seluruh mahasiswa UPI kependidikan akan mendapatkan bekal mengenai penanganan anak yang memiliki kemampuan khusus.

“Saat ini belum dimasukkan dalam kurikulum. Tapi, kami tengah merencanakan hal itu. Terlebih setelah kami mendapat kepercayaan dari Kerajaan Norwegia untuk menyelenggarakan pendidikan inklusif pada level magister. Di Indonesia, UPI satu-satunya universitas yang menyelenggarakan pendidikan inklusif pada level S-2,” terang Sunaryo seraya menambahkan bahwa pihaknya melakukan pertukaran tenaga pengajar dengan Department of Special Needs Education University of Oslo.

Di bagian lain, Sunaryo juga menjelaskan, UPI saat ini terus mengembangkan kemitraan dengan dunia industri. Tujuannya, agar lulusan Bumi Siliwangi tersebut benar-benar memiliki kemampuan untuk bersaing di masyarakat. Mantan pembantu rektor era kepemimpinan Prof Dr Mohammad Fakry Gaffar ini menepis anggapan bahwa selama ini lulusan UPI selalu berkutat pada tenaga kependidikan di satuan pendidikan milik pemerintah.

“Sejak beberapa tahun terakhir kami membuka pendidikan nonkependidikan. Jadi, menghasilkan sarjana kependidikan, kami juga menghasilkan sarjana-sarjana sains yang siap terjun di bidang non kependidikan. Saat ini, lulusan UPI banyak terserat di lembaga-lembaga diklat (pendidikan dan pelatihan, red) dan dunia industri. Jadi, tidak melulu menjadi guru. Meskipun demikian, mayoritas lulusan UPI memang menjadi guru,” terang Sunaryo saat ditemui wisuda gelombang kedua di Gymnasium UPI, kemarin.

Kepada wartawan, Sunaryo juga mengungapkan, saat ini UPI tengah mengembangkan program student employment. Yakni pola kerjasama antara UPI dengan kalangan industri dalam bentuk pemagangan. Sayangnya, Sunaryo tidak merinci lebih jauh mengenai prohram tersebut. Termasuk jurusan mana saja dan pada tingat berapa mahasiswa UPI melakukan hal itu.

“Kami berharap bisa dilakukan untuk semua jurusan. Dalm hal ini, mahasiswa bisa mengambil cuti untuk bekerja di sebuah perusahaan terlebih dahulu misalnya. Ya, saat ini hal itu belum dituangkan ke dalam kurikulum. Meski begitu, beberapa jurusan sudah mulai berjalan,” papar Sunaryo.(njp)


DISCLAIMER

Hak cipta dari isi, berita dan materi di situs ini adalah milik dari sumber yang bersangkutan.
Saya sama sekali tidak berniat untuk melakukan pembajakan dari sumber manapun.
Jika ada yang berkeberatan dengan pemuatan isi, berita ataupun artikel yang ada di web saya, silakan anda hubugi saya dan saya tidak akan keberatan untuk menurunkan isi materi tersebut.
Comments: Post a Comment

<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?